Lumba-lumba dikenal sebagai mamalia laut yang cerdas, sosial, dan kerapkali menoreh reputasi baik sebagai penolong manusia yang terjebak di lautan luas. Tetapi, baru-baru ini, seorang ahli melaporkan bahwa lumba-lumba telah dilatih sebagai hewan pembunuh oleh Angkatan Laut Ukraina. Di awal bulan ini, media lokal setempat juga melaporkan, dua dari lima lumba-lumba yang sudah dilatih militer telah kembali ke pangkalannya di Pelabuhan Sevastopol Krimea, Ukraina.
Namun, Kementerian Pertahanan Ukraina membantah laporan tersebut. Mereka menolak tuduhan bahwa Angkatan Laut-nya telah menggunakan lumba-lumba sebagai pasukan militer. Meski begitu, media Ukraina sering menampilkan foto-foto tubuh mamalia laut itu terikat pada peralatan militer.
"Pelatihan militer yang dilakukan terhadap lumba-lumba sudah cukup lama dilakukan, yaitu pada tahun 1980," kata Yury Plyachenko, seorang mantan Angkatan Laut Soviet, dilansir RIA Novosti, 14 Maret 2013. Dia menjelaskan, pada zaman Uni Soviet dulu, lumba-lumba yang berada di Pelabuhan Sevastopol Krimea dilatih untuk menemukan peralatan militer.
"Mereka (lumba-lumba) mempunyai kemampuan untuk menemukan ranjau di laut, menyerang pasukan katak dari pihak musuh, bahkan dipasangkan bahan peledak di kepala untuk melumpuhkan kapal musuh," ujar Plyachenko.
Setelah Uni Soviet pecah, pembagian armada lautnya dibagi menjadi dua, kepada Rusia dan Ukraina. Sementara bagian pelatihan spesialis lumba-lumba diberikan kepada Angkatan Laut Ukraina.
Seorang sumber dari Angkatan Laut di Pelabuhan Sevastopol Krimea mengatakan kepada RIA Novosti, bahwa tahun lalu Angkatan Laut Ukraina telah melanjutkan pelatihan lumba-lumba untuk menyerang pasukan katak dan mendeteksi ranjau dari para musuhnya. "Lumba-lumba pembunuh ini dilatih dan dipasangkan pisau dan pistol khusus untuk menyerang para pasukan perenang musuh," ungkap sumber tersebut. VivaNews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar