“Din, mau gak nonton nanti malem?” tanya gue. “iya, tentu Rooyyyy...!!”
kata Dinda. “oke din” jawabku.
“Tumben dia
mau, biasanya boro-boro di ajak nonton, diajak telponan aja dia gak mau” pikir
gue.
Malam yang
ditunggu-tunggu pun datang, jam 7 tepat dengan motor Ninja pink kesayangan gue,
gue jemput dia di rumahnya, “malem din..” kata gue mengawali pembicaraan. Dan dia
pun langsung loncat naik ke motor gue. Terus tau apa selanjutnya? gila erat
banget pelukan dia ke gue, sampe sesak napas mbak bro..
Perasaan gue
saat itu campur aduk, kata orang sekarang sih nanonano, senang, gugup, dan
sesak napas bercampur jadi satu..
Oiya gebetan
cantik gue ini belum gue kenalin, kenalin nih gebetan gue Dinda Calista nama
nya. Dia itu orangnya cantik , baik, lucu, dan imut juga.
Oiya kenalin
nama gue Anjas mortohatmojo notodiningrat, biasa dipanggil Roy.. gue ulangi
lagi.. nama gue Anjas mortohatmojo notodiningrat, biasa dipanggil Roy. gak
nyambung kan panggilan gue? Aneh ya panggilan gue? Skrg siapa coba yang aneh?
Penulis cerita? Iya kan? L
TIIIIIDDDAAAKKK... MENGAPA TUHAN BEGITU KEJAM DENGANKU...!!!
.....
gak lucu?
lalu terdiam terus menangis..
....
MENGAPA
TUHAN.... MENGAPA...?!!?
Oke kembali
ke cerita..
Roy itu
panggilan dari kakek gue, kakek maman namanya. Nenek gue pernah cerita ke gue
tentang asal mula panggilan itu, 15 tahun yang lalu disaat gue berumur 3 tahun.
Kakek gue saat itu lagi senang senangnya nonton sinetron, “catatan si Roy”.. , kakek gue senang sinetron
itu karna ada salah satu artis dalam sinetron itu yang super duper cantik di
mata kakek gue,ya Vina Gansya namanya, kata nenek gue ya gitu , nenek gue juga cerita
kalo gara-gara sinetron itu mereka sering adu mulut, karna nenek cemburu
ngeliat kakek yang terus melotot matanya kalau ngeliat Vina Gansya tampil di
layar kaca.. *tobat kek*, dan disaat itulah kakek gue manggil gue dengan
sebutan Roy, dan keterusan sampe sekarang.
Hari-hari
masa kecil gue di lalui dengan layaknya anak kecil biasanya, main layangan,
main ekar, bentengan, main sepeda, main sepeda dan main sepeda lagi, berulang
kali gue nyebutin main sepeda dan berulang kali juga gue jatuh dari sepeda
kesanyangan gue itu.
Tahun demi
tahun pun berlalu, sekarang gue sudah kelas 3 SMA, masa-masa kelas 1 dan 2 SMA
gue dilalui dengan biasa aja, gue disekolah tergolong orang yang menengah, otak
standar, rangking menengah di kelas, tapi satu keunggulan gue, gue itu punya
gebetan yang cantik, dengan modal tampang dan uang gue ini, gue bisa dapetin
cewek manapun di sekolah gue ini, bahkan anak kepala sekolah gue sekalipun, dia
itu terkenal karna cantiknya. tapi walaupun dia cantik, tapi tingkah lakunya
tak secantik muka nya, masa’ baru aja kenal satu minggu dengan gue, dia udah
berani berani nya nembak gue, cewek nembak cowok? Memalukan mbak bro... bisa
bisanya dia tergila-gila dengan gue, gue sebagai cowok ya jual mahal aja, gue
takut dengan cewek yang terlalu agresif, gue bukan cowok murahan!! Wkwk
Dua bulan yang
lalu gue dekat dengan cewek yang bisa di bilang soleha, namanya Siti Aminah,
dia itu orangnya cantik, baik, dan rajin solat. Dia itu sering banget ngingetin
gue buat melaksanakan solat, gue sangat sangat berubah semenjak dengan dia, dia
itu orangnya gak mau pacaran, dilarang agama katanya, namun dengan kebaikan nya
itu ke gue membuat gue jenuh, gue pun mencari sosok lain yang bisa hidup
mengikuti kehidupan gue, gue mempunyai motto “my life is my stytle”, hidup gue
itu enjoy, gue ngelakuin apa aja yang buat gue happy.
Satu bulan
kemudian, gue ketemu dengan Dinda Calista, cewek yang di awal tadi gue
ceritakan, gue ketemu dengan Dinda pertama kali itu di cafe kesayangan gue di
daerah kemang, ya dia adalah penyanyi kafe itu!! Saat itu gue bersama
teman-teman gue kesana, dia itu sangat memikat penglihatan gue, dengan setelan
dress pink dan celana jeans itu, dan dengan rambut yang di uraikan, dia sangat
perfect jika dilihat dari tempat duduk gue ini, “wah gila cantik bener tu
cewek..” pikirku
Setelah
selesai menyanyikan 2 buah lagu, dia pun terlihat beristirahat sejenak, “ini,
saat yang tepat..”pikirku. aku pun mendekatinya “heyyy...” kataku. “haii”
katanya. “bagus suara nya, boleh kenalan?” tanyaku. Dan tentu saja di “iya” kan
nya, disaat itulah gue kenal dia, dan kami pun bertukar pin bb.
PING!!!
Itulah awal
gue bbm’an dengan dia, gue pun baru tau kalau dia itu masih SMA dan masih kelas
3, “wah seangkatan ni,cocookkk..” pikir gue. Gue juga baru tau kalau dia nyanyi
di cafe itu buat menuhin kebutuhan keluarga nya, dia bilang ke gue bahwa
kehidupan keluarga nya itu serba kekurangan, dan alhamdulillah semenjak dia
nyanyi di cafe ini, dia bisa menuhin kebutuhan dia dan keluarganya. gue sampai terharu dengar ceritanya. Detik
demi detik, jam demi jam, hari demi hari, gue semakin dekat saja dengan dia.
Dan disaat inilah gue mau nembak dia, pikir gue hari itu.
Pada malam
harinya, seperti biasa dia nyanyi di cafe itu, dan disaat ini lah gue mau
nembak dia.
gue pun maju
kedepan ke tempat orgen di cafe itu, dan meminjam sebuah gitar, Dinda heran
melihat tingkah gue itu, gue menyanyikan sebuah lagu, lagunya afgan yang
judulnya “Bukan Cinta Biasa”
Kali ini
kusadari
Aku telah
jatuh cinta
Dari hari
terdalam
Sungguh aku
cinta padamu
Cintaku
bukanlah cinta biasa
Jika kamu
yang memiliki
Dan kamu
yang temaniku seumur hidupku
Dan setelah
gue menyanyikan 2 bait lagu itu, gue pun berdiri lalu berlutut di hadapan Dinda,
gue memegang tangan kiri nya dengan tangan kanan gue, “gue sayang sama lo din,
gue ingin lo bahagia, dan gue harap lo bahagia itu di saat sama gue. Dinda mau
gak kamu jadi pacar gue..?” kata gue.
Dinda pun
terdiam sejenak, gue lihat mata nya berlinang, dan air matanya jatuh ke pipi
“aku... aku
gak bisa Roy, maaf roy sebelumnya, aku gak mau ngelihat kamu kecewa nantinya”
katanya. “tapi gue berusaha yang terbaik kok buat lo din” kata gue mencoba
meyakinkan. “maaf roy gak bisa” katanya lagi
Dan disaat
itulah gue jadi lemes, bisa-bisanya gue ditolak seorang cewek, padahal di
sekolah gue, gue bisa dapetin siapapun cewek di sekolah gue itu. Tapi mungkin
belum jodoh pikir gue saat itu.
Masih ingat
kan cerita gue saat mau ngajak nonton dia tadi? Gue gak nyangka itu adalah
ternyata malem terakhir dengan dia, dia katanya mau pindah ke bogor, disana
ortu nya mendapatkan kerjaan yang lebih meyakinkan hasilnya dibanding pekerjaan
di palembang, pekerjaan di palembang ibunya sebagai pembantu dan ayahnya
seorang tukang becak.
Dan sekarang
gue lost contact dengan dia, gue gak tau kabarnya sekarang gimana, dan gue juga
gak tau alasan dia nolak gue saat itu karna apa.
Selesai.
0 komentar:
Posting Komentar