Pages

Subscribe:

Labels

08/11/13

Ruang Dan Waktu


Byuuuurrrr... seketika tubuh ku basah oleh cipratan air dari motor sial itu, “anj*ing looo, woiii...!!!” teriak ku seketika dengan spontan. “Gila tu orang udah tau ada air di depan nya masih aja ngebut” kata teman ku di seberang jalan yang ikut juga teriak melihat kejadian ku itu. Siaalllll.... Awas ya kalo ketemu dengan orang itu lagi, aku jambak-jambak dia, pikirku.

Aku pun pulang ke rumah dengan perasaan yang sangat-sangat kesal. Hari itu sebenernya aku pulang dengan motor matic hijau kesayanganku, ya Honda Vario.. kata orang-orang sih mereka gak bisa ngejauhi mata mereka ketika melihat ku mengendarai motorku itu, bagaimana tidak dengan setelan rok pendek dan dengan baju yang sengaja ku ketat kan itu, aku melewati mereka dengan tebar pesona.. “Haha dasar otak mesum” pikirku. Lupakan. Kembali ke cerita. Lagu bruno mars pun berkumandang.. ya itu bel pulang,, yeeee teriak kami sekelas. Dan ketika aku keluar kelas, ada yang menepuk pundakku  “hai vani mau pulang bareng?” kata temanku andre. “nggak ah dre, aku bawa motor sendiri, lagian juga kamu kan udah punya pacar, nanti cemburu loh pacarnya” candaku. “nggak kok van, lagian juga dia nya juga gak tau kan” kata andre, “ hahah gila lu dre, masih kecil udah playboy, mau jadi apa bangsa ini kalau penerus nya kayak kamu semua”, kata ku sok bijak. Kami pun ngobrol-ngobrol sejenak sekitar setengah jam, dan kami pun memutuskan untuk pulang karena sekolah sudah terlihat sepi. “aku pulang duluan ya van” kata andre yang kemudian ku iya kan.
Pada saat di parkiran sekolah, aku pun melihat motor ku, ah itu dia motor kece ku terlihat jelas dari kejauhan. Aaa...... Dan tau apa yang terjadi? ban motor ku pecah. Sialnya lagi hape ku waktu itu lowbat. Cocok banget kataku. Akhirnya aku pun memutuskan untuk meninggalkan motor itu, dan pulang ingin naik angkot saja lah, biar supir papa aja yang ngambil motor ini di sekolah.

Sialnya ketika aku berjalan keluar lorong sekolahku, aku kecipratan air oleh motor sial yang tadi kuceritakan, untung saja aku sempat melihat plat motor nya.. BG 6864 UF. Liat aja tu orang akan ku balas kalo aku tau siapa orang nya. Aku kemudian cerita ke kesalan ku itu kepada Andre, dan aku meminta dia untuk mengingat janji ku itu jikalau aku sudah terlupa.

Beberapa hari kemudian. Ketika aku berjalan di koridor sekolah, ada seorang cowok mendekat dan berkata “hai, kamu siapa namanya?”. Aku terkejut seketika mendengar kata itu, siapa coba yang belum kenal aku di sekolah ini. Hanya orang yang cupu yang tidak tau dengan ku. Pikirku. “iya aku vani,kenapa?” kataku. “kenalin nama ku Mika, aku kelas 12 IPA 6” ia pun langsung menyodorkan tangan nya. Dan kuabaikan saja sodoran tangan itu. Ia pun lalu berkata lagi “maaf sebelumnya, sebenernya aku yang bawa motor waktu itu, maaf lah bikin baju kamu basah, aku waktu itu buru buru”.  Katanya “Kok kamu tau kalu orang itu aku? Kataku, ia pun menjawab ”aku tau dari tas yg kamu kenakan waktu itu“. Aku pun tertiam sejenak. “oh jadi kamu orang yang waktu itu, nggak papa kok” kataku.

Keesokan harinya tiba-tiba ada yang sms ke hape ku, “hai Vani, kamu lagi ngapain? Ini aku Mika yg kemarin nemuin kamu”. Ah sial ni cowok udah berani aja sms aku, sok-sok polos lagi, gak tau apa dia aku waktu itu nahan malu ketika naik angkot dengan basah kuyup. Kataku dalam hati. Yasudahlah aku kerjain saja dia biar dia tau rasa, “lagi mikirin kamu ni, kamunya?” kataku. Lalu dia pun sms lagi “lagi kangen kamu ni, kapan ni kita pulang bareng?” katanya. Wah gila ni cowok dikasih hati malah minta jantung, pikirku saat itu. Dan dimulai saat itulah aku pun sering sms-an dengan Mika, detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, kami pun semakin dekat saja. Sampai-sampai aku lupa tujuan bahwa  sms dengan Mika buat ngerjain dia saja. Tapi ya sudahlah, jalani aja dulu.

Dan pada suatu hari ia nembak aku, ya di tengah lapangan sekolah!! Aku sangat shock waktu itu, gila ni cowok begitu romantis nya, ia memberi ku bunga mawar merah dan jika aku menerima bunga itu berarti aku resmi menjadi pacarnya. Dan tau apa seanjutnya? Ya tentu saja aku terima bunga itu. Dan saat itu kami resmi pacaran!!!

Sudah berbulan-bulan aku menjalani hubungan dengan Mika, sebenernya aku cinta dengan dia, tapi tetap saja masih nyesek di hati. Aku masih tersering teringat bahwa aku sms-an dengan Mika tu cuma buat ngejahilin dia aja. Tapi kok malah kebablasan  sekarang.

Dan saat pulang sekolah ini lah, aku berniat untuk mutusin Mika. Dan tentu saja  dia tidak setuju dengan keputusan ku itu, aku pun berusaha menejelaskan ke dia bahwa kita sudah gak cocok lagi, gak seperti dulu lagi. Aku sudah punya cowok lain kataku yang lebih baik dari kamu!!  Akhirnya ia pun menerima nya, dan kami pun saat itu resmi putus.

Kegalauan aku pun muncul, di satu sisi aku puas sudah ngerjain dia dengan mainin hati nya, di sisi lain aku kasian dengan Mika karna aku sebenernya sudah terlanjur sayang dengan dia. Tapi yasudahlah, udah terjadi juga kan.

Beberapa hari kemudian, ada sms masuk dari Mika. “Ada apa lagi nih Mika” pikirku . aku pun membuka pesan nya “eh looo vani, sialan lo ngerjain gue ya, si Andre sudah cerita semuanya, dan gak nyangka lo setega itu dengan gue, begitu dendam nya lo!!!” di saat itulah aku terdiam sejenak, sial... si Andre bisa bisanya cerita masalah itu ke Mika. Payah punya teman mulut ember kayak itu.

Air mataku menetes saat itu.. dan aku pun tak terasa terlelap tidur.

Keesokan harinya, aku pun tidak sekolah, karna sudah terlanjur malu dengan Mika, aku bilang ke papa kalu hari ini aku gak enak badan, dan akhirnya aku di izini tidak sekolah oleh papa.

Dan tau apa yang terjadi selanjutnya? Pada saat pukul 1 siang. Itu adalah jam pulang sekolah. Andre menelpon ku, dan berkata bahwa Mika meninggal dunia, ia kecelakaan tunggal dengan sangat parah. Awalnya aku gak percaya, tapi setelah aku melihat TL di twitter, dan benar saja itu Mika!!!!

Tangis ku tak terhenti saat itu, aku menangis sekencang-kencangnya.

“Ya ALLAH... aku sungguh sayang dia, aku gak rela dia pergi!!!”

Dan tau apa tweet terakhir Mika di twitter..

“Vani sayang, aku sebetulnya sangat sayang dengan mu, tapi begitu dendam nya kamu bisa sampai ngelakui ini ke aku, aku berharap kita bertemu lagi walau pun jika nanti sudah terpisah ruang dan waktu”

SELESAI.

0 komentar:

Posting Komentar