Pages

Subscribe:

Labels

27/11/13

Pacaran atau Ta’aruf???

Ini kisah ku dan kakak ku, kenalin, namaku Cintya Pelangi biasa dipanggil Tya dan kenalin juga kakak ku namanya... haaaiiii gue adalah Caroline Pramona, gue biasa dipanggil mona

Kami ini sebenernya saudara yang kompak, kami punya banyak sepemikiran dalam hal apapun juga, kecuali satu, yaitu dalam hal cinta, jika cinta Mona diumbar-umbar kemana mana sedangkan jika cinta Tya disimpan nya rapat-rapat alias ta’aruf, tya gak mau pacaran dia hanya mau Ta’aruf terhadap cowok, dan kalanya nanti  jika ketemu orang yang tepat, ia gak mau pacaran lagi, tapi langsung menikah dengan cowok itu.

Ini kisah kami berdua pada saat kami di jenjang kuliah, dan agar pembaca sekalian tidak bingung, kami membedakannya dengan sebutan yang berbeda, jika menggunakan kata “aku” itu berarti Tya, sedangkan Mona menggunakan kata “gue”. dan tau apa kisah selanjutnya? Baca sampai habis,  silahkan membaca.

Hembusan angin kencang, seruan ombak mengejar pasir, kejaran matahari di ufuk barat, dentingan cincin menempus hening, kerlipan bintang di mata angin, ayam berkokok, burung-burung bersiulan, jari jemari menggelitik panorama alam yang indah ini.

Disuatu jalan...

“Viiiinoooooo.....!!! jangan ngebut-ngebut dong bawa mobilnya,ini kan lagi rame!!” teriak gue. Gue pun melihat spidometer mobilnya menunjukkan kecepatan 110 Km/jam, “wah gila ni vino,mau mati kali ya”... “hah tenang aja mon, gue kan mantan pembalap, kecepatan segini aja mah kecil” kata vino. “ini nih gue yang benci dari loe, loe itu kalo dibilangi malah ngeyel” kata gue sambil cemberut. “iya iya, nih gue pelanin mobilnya, jangan cemberut gitu dong sayang, nanti cantiknya hilang loe” kata dia. Dia pun setelah itu mengelus pipi gue dengan lembutnya, wah... kalo sudah gini gue diem aja, keenakan kali ya.

Oiya kenalin pacar gue, Vino Pratama, dia itu orangnya ganteng, manis, lucu, pokoknya perfect deh dimata gue, gue mau ngelakuin apapun buat dia asalkan dia senang. Gue pacaran dengan dia udah 2 tahun, semenjak gue masih kelas 3 SMA, dan selama pacaran itu gue udah ngelakuin apa aja ke dia, mulai dari pegangan tangan sampai ciuman pun sudah hal biasa buat kami lakukan. Gue tau itu dosa, tapi mau gimana lagi, gue udah terlanjur sayang dengan dia, dan mungkin saat itu kami tergoda setan, sehingga kami bisa berbuat seperti itu berulang kali.

Di suatu diskotik..

Vino memberhentikan mobil nya di diskotik kesukaan kami, “eh sayang, mau kesini lagi ya, nggak bosen-bosen ya kesini terus?”kata gue mengawali. “nggak bosen kok sayang, kali ini kamu gak bakal boring deh, beda sama yang kemarin-kemarin” kata Vino meyakinkan gue. “gue percaya aja deh dengan dia” pikir gue saat itu. Dan di dalam diskotik tau apa yang terjadi? Disana cukup gelap, dan hanya diterangi oleh kerlipan lampu disko, gue melihat banyak yang mabuk-mabukan, dan ada juga beberapa pasangan yang berciuman, “wah gila ni tempat, makin asyik aja vin!!!” kata gue, “waktunya disko sayangggg!!!” teriak Vino.

Di waktu yang sama, di toko buku...

“Permisi mbak, boleh nanya? buku yang judulnya Mengejar Bintang pengarang Andrea Hirata masih ada?” tanyaku. “maaf mbak stoknya lagi kosong, buku itu sangat laris mbak minggu ini, kalo nggak cepat ya kehabisan” kata pelayan toko itu. “oh yaudah, makasih mbak” kataku. Aku pun berkeliling sejenak melihat-lihat buku, “jikalau aja masih terselip buku itu.....” pikir ku saat itu. Lalu.. “hai”,  tak terasa asing lagi aku mendengar suara itu, aku pun menengok ke belakang, “eh kamu dimas, lagi ngapain kamu disini?” kataku. “lagi mau liat-liat aja ni” “eh liat-liat aja, beli dong! beliin aku juga sekalian.. haha” kata ku yang kemudian disusul dengan ketawa nya “iya nanti aku beliin, kamu mau yang mana?” tanya nya. “eh nggak kok, aku cuma bercanda, lagian juga buku yang aku mau nggak ada, udah habis katanya” “emang apa judul bukunya?” “mengejar bintang” kataku. “oh buku itu, kalo buku itu sih aku punya, dikasih temen sih sebenernya, emang stok buku itu terbatas, kalo kamu mau pinjam, boleh kok”  “serius?” “iya,serius...” “aduh gak tau ni mau ngomong apa lagi, soalnya udah lama aku idam-idamkan buku itu” “iya iya, besok waktu kamu kuliah nanti aku kasih bukunya” “oke makasih ya Dimas, mau ketemuan dimana besok?” “Di kantin aja deh, jam 1 siang, kan pas tuh sekalian kita break makan siang“ “setuju tuh usulnya, sampai jumpa besok ya, makasih sebelumnya” “iya, sama-sama Tya” katanya lagi, terus kubalas dengan senyuman.

Keesokan harinya, di kantin Universitas Bakti Indonesia..

Aku pun menunggu Dimas di kantin, dan dengan ditemani semangkuk bakso dan es campur ini, aku menunggu Dimas dengan santainya.. laluuuu... “ddooooorrrrr....” kata Dimas mengejutkanku dari belakang, dan dengan spontan aku pun terkejut, tak sengaja aku menumpahkan es campur yang ada di tanganku ini kearahnya, baju kemeja nya itu pun menjadi basah “eh maaf-maaf, aku gak sengaja, kamu sih ngangetin aku” kataku. “iya iya gak papa kok”..“oiya, nih buku nya” katanya lagi. “oke, makasih ya, maaf soal baju kamu” “iya-iya gak papa kok.

........

Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, mereka makin dekat saja dengan pasangan nya masing-masing,  Mona dengan pacarnya si Vino dan Tya dengan teman dekatnya si Dimas.

.......

Satu bulan kemudian..

Di Universitas Bakti Indonesia..

“Hai tya, aku mau ngomong ni ke kamu” kata dimas, “iya, ngomong aja dim” kataku. “Tya.. maaa..maau gak kamu jadi pacar aku?” kata dia kemudian, “sorry dim, aku gak bisa,aku sudah janji ke diri aku sendiri bahwa aku gak mau buat pacaran dulu, aku mau fokus ke kuliah aku dulu” “tapi....., kamu suka kan dengan aku?” aku pun terdiam sejenak, lalu.. “iya, aku suka kamu, tapi nggak buat menjadi pacar, aku gak mau pacaran, kelak jika aku sudah sudah siap nikah, temuin aku lagi, lamar aku di depan orang tuaku, kamu mau?” tanyaku “iya, aku mau tya” kata Dimas yang kemudian ku iyakan

Di rumah...

Viiiinnnooooooo....!!! teriak gue saat nelpon vino, “iya, kenapa sayang? Kamu takut sendirian lagi di rumah?” katanya dengan santai “bukan itu masalahnya!! Vinooooo....!!!” “iya kenapa sayang?” “gueeee haaammmiiiil vin!!! ” ucap gue sambil menangis, “hah, gak mungkin mon, gue gak percaya itu bayi gue” kata dia. “gila lo vin, ini bayi loooeee, Cuma loe yang ngelakuin ini ke gue, loe harus tanggung jawab atau gak gue laporin loe ke polisi!!!” kata gue sambil terisak nangis, “jangan aduin gue mon, iya gue bakal tanggung jawab” kata vino.

Dan saat minggu itulah gue dilamar oleh Vino, ia datang dengan keluarga nya buat ngelamar gue, keluarga gue sedih dan nangis terhadap apa yang sudah terjadi terhadap gue, gue hanya bisa minta maaf, gue nyesel ma.... gue nyesel pa.... maaf sudah buat malu keluarga besar kita ini

Maaf juga buat calon bayi kita ini, dia yang gak berdosa, tapi ia sudah dibuat malu oleh orang tua nya ini...  

Hasil dari apa yang sudah gue perbuat, gue harus bertanggung jawabkan segala resikonya..

Selesai.

Pacaran dan ta’aruf itu berbeda dalam tujuan nya, jika taaruf bertujuan mengenal calon istri/suami dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan sedangkan jika pacaran itu bertujuan mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat.


Namun tak selamanya juga pacaran itu menghasilkan sisi negatif, tergantung dari individu nya masing-masing,  pacaran yang hebat itu pacaran yang dapat membimbing pacarnya untuk tetap di jalan Allah SWT dan dapat membimbing pacarnya dalam menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya.

0 komentar:

Posting Komentar