Fungsi Nilai Dalam Interaksi Sosial
Dalam kenyataan sehari-hari, setiap manusia, kelompok, maupun
masyarakat selalu dituntut untuk bersikap dan bertingkah laku
berdasarkan nilai-nilai dasar (nilai budaya) yang merupakan pandangan
hidup atau pedoman hidup yang dipilih secara selektif dari nilai-nilai
yang ada. Contoh Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia.
36 Sosiologi SMA Kelas X
Sosiologi SMA Kelas X 37
Apabila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sangat sulit
menentukan nilai budaya yang dianut oleh seseorang, kelompok, atau
masyarakat. Hal ini terjadi sebab nilai budaya itu bersifat relatif.
Menurut Kluckhohn semua nilai dalam setiap kebudayaan pada
dasarnya mencakup lima masalah pokok, yaitu sebagai berikut.
a. Nilai Mengenai Hakikat Karya Manusia
Misalnya, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa manusia
berkarya untuk mendapatkan nafkah, kedudukan, dan kehormatan.
b. Nilai Mengenai Hakikat Hidup Manusia
Misalnya, ada yang memahami bahwa hidup itu buruk, hidup itu
baik, dan hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya
hidup itu baik.
c. Nilai Mengenai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang dan Waktu
Misalnya, ada yang berorientasi ke masa lalu, masa kini, dan masa
depan.
d. Nilai Mengenai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam
Misalnya, ada yang beranggapan bahwa manusia tunduk kepada alam,
menjaga keselarasan dengan alam, atau berhasrat menguasa alam.
e. Nilai Mengenai Hakikat Manusia Dengan Sesamanya
Misalnya, ada yang berorientasi kepada sesama, ada yang berorientasi
kepada atasan, dan ada yang mementingkan diri sendiri.
Nilai memegang peranan penting dalam setiap kehidupan sebab nilainilai
menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai
sosial itulah yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Apabila nilainilai
sosial itu lenyap dari masyarakat maka seluruh kekuatan akan hilang.
Fungsi nilai dalam interaksi sosial sebagai berikut.
a. Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara
ideal. Hal ini terjadi karena anggota masyarakat selalu dapat melihat cara
bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan dapat mempengaruhi
dirinya sendiri.
b. Nilai mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk
menetapkan harga sosial dari pribadi/grup. Nilai-nilai ini memungkinkan
sistem stratifikasi dalam masyarakat.
c. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan
daya mengikat tertentu. Mereka mendorong, menuntun, dan kadangkadang
menekan manusia untuk berbuat yang tidak baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar