Pages

Subscribe:

Labels

22/02/13

La Nyalla : Djohar juga mendukung Pemecatan Halim Mahfudz. !!

Sekretaris jenderal PSSI versi KLB Solo, Halim Mahfudz, dianggap memperkeruh situasi sepak bola nasional. Baik kubu Djohar maupun La Nyalla Mattalitti sepakat mendepaknya.

Di saat kedua pihak sudah sepakat menjalankan kongres sesuai MoU Juni 2012 yang telah ditandatangani dihadapan FIFA dan AFC, masih ada pihak yang kurang puas dengan perkembangan yang sudah menuju ke arah yang positif itu.

Sehari setelah kedua pihak menyatakan sepakat menggelar Kongres Biasa PSSI, Halim mengatakan akan menemui FIFA dan AFC untuk mempertanyakan alasan digelarnya kongres tersebut.

Ketua umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, mendukung kubu PSSI versi KLB Solo pimpinan Djohar, yang ingin mendepak Halim. Ide ini akan dikemukakannya dalam rapat Komite Eksekutif.

“Saya nanti akan usulkan memecat Halim Mahfudz karena tidak kredibel,” katanya saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (21/2/13).

La Nyalla, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif bersama Toni Aprilani, Roberto Rouw dan Erwin Dwi Budiawan, dipecat Djohar karena berseberangan pandangan.

Salah satu poin MoU Juni 2012 adalah pengembalian jabatan keempatnya namun keempatnya justru menolak. Alasannya, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin masih belum melaksanakan kesepakatan yang telah dijalani, utamanya penyelenggaraan kongres.

Kini setelah Djohar sepakat menggelar Kongres Biasa PSSI pada 17 Maret 2013 dengan peserta mengacu pada peserta Kongres Luar Biasa Solo 2011, La Nyalla dkk bersedia kembali ke kubu Djohar.

Sebelumnya, Direktur Media PSSI versi KLB Solo, Tommy Arief, menilai sikap Halim Mahfudz mempermalukan PSSI secara internal maupun eksternal.

“Halim harus segera dipecat, karena semua tindakannya mempermalukan dan merusak PSSI sebagai organisasi terhormat,” katanya kepada wartawan.

“Patut diselidiki motivasi saudara Halim Mahfudz. Jangan-jangan dia memang sengaja merusak dan mempermalukan nama baik PSSI,” ia menambahkan.

Kata Tommy, Halim tidak memenuhi kualifikasi sebagai sekjen PSSI, seperti yang tertulis pada pasal 63 ayat 2 Statuta PSSI.

“'Dia tidak memenuhi standard profesional, karena sama sekali tidak memahami persoalan dan filosofi sepakbola. Sehingga semua tindakannya justru mempermalukan pssi baik internal maupun eksternal,” ia mengakhiri.

0 komentar:

Posting Komentar