oik yusuf/ kompas.com
KOMPAS.com - Samsung Galaxy S III dan HTC One X termasuk dalam jajaran smartphone Android papan atas yang dilengkapi prosesor quad-core dengan subsistem grafis mumpuni.
Layar kedua ponsel ini pun bisa dibilang berkualitas sangat baik dengan ukuran besar dan resolusi tinggi.
Kedua hal tersebut membuat Galaxy S III dan One X tidak hanya ideal untuk digunakan bermultimedia seperti menjelajah internet atau menonton video HD, tetapi juga untuk bermain game.
Smartphone berlayar lebar adalah alat bermain yang mengasyikkan (oik yusuf/ kompas.com)
Untuk keperluan ini, walau memiliki spesifikasi yang mirip dan dibanderol dengan harga yang mirip-mirip pula, Galaxy S III dan One X menggunakan prosesor (SoC) yang berbeda. Galaxy S III memakai Exynos 4412 buatan Samsung, sementara HTC One X mengandalkan Tegra 3 dari NVIDIA.
Kedua prosesor sama-sama memiliki empat core CPU berbasis ARM Cortex A9, tetapi Exynos 4412 dan Tegra 3 menggunakan unit GPU berbeda. Kinerja kedua smartphone dalam menjalankan game pun berlainan meski tak bertolak belakang.
Nah, di antara dua andalan Samsung dan HTC ini, manakah yang lebih andal untuk menemani anda berpetualang dalam game favorit?
Sekilas Spesifikasi Teknis
Selain prosesor dan bentuk fisik, poin perbedaan lainnya antara Samsung Galaxy S III dan HTC One X terletak pada ukuran dan jenis layar yang digunakan.
HTC memilih Super IPS LCD2 berukuran 4,7 inci, sementara Samsung memakai layar Super AMOLED 4,8 inci. Perbedaan jenis dan ukuran 0,1 inci di antara keduanya relatif tidak signifikan dan hanya terlihat ketika betul-betul diperhatikan.
Dengan besaran resolusi 1280x720, tampilan gambar di kedua layar pun sangat tajam dengan kontras dan saturasi warna yang tinggi.
Baik Galaxy S III maupun One X sama-sama mengusung layar lebar berkualitas tinggi, dimotori oleh komponen-komponen yang bertenaga di baliknya (oik yusuf/ kompas.com)
Untuk hal lainnya, kedua smartphone ini cenderung mirip. Kapasitas RAM sama-sama 1 GB, resolusi kamera 8 megapixel, bahkan dimensi fisik dan berat mereka berdua hanya berselisih tipis saja.
Dari sisi hardware, satu kelebihan yang dimiliki Galaxy S III dibanding One X adalah dukungan 4G LTE (untuk pasar tertentu) serta kapasitas storage yang bisa diekspansi dengan kartu micro SD hingga 64 GB. One X hanya menawarkan storage internal 32 GB tanpa slot memori.
Dalam hal gaming, kartu micro SD tentu akan membantu pengguna memindahkan file berukuran besar seperti foto atau video untuk menyisakan ruang dalam storage internal sehingga bisa diisi aplikasi game.
Terlebih lagi judul-judul game Android modern besarnya bisa mencapai ratusan megabyte sehingga dapat menghabiskan kapasitas penyimpanan dengan cepat.
Benchmark
Untuk mengukur tingkat kinerja game teoritis dari masing-masing smartphone, digunakan dua benchmark yang menitikberatkan pada pengujian grafis, yaitu GLBenchmark 2.5 dan RD 3D Benchmark. Berikut ini hasil pengujian singkat keduanya.
GLBenchmark 2.5
GLBenchmark 2.5, dalam satuan Frame Per Deitk (FPS), lebih tinggi lebih baik
RD 3D Benchmark
RD 3D Benchmark, angka FPS rata-rata dan skor total, lebih tinggi lebih baik
Dari ringkasan hasil benchmark di atas, Samsung Galaxy S III tampak unggul dari HTC One X.
GPU Mali-400MP pada prosesor Exynos 4412 GPU milik Samsung, menurut benchmark, memiliki kinerja olah grafis yang lebih tinggi dibandingkan ULP Geforce 4+1 core dalam Tegra 3.
Lalu, apakah ini berarti Samsung Galaxy S III adalah smartphone yang lebih unggul dalam menjalankan game? Tidak juga.
Soal Dukungan Judul Game
Biarpun sedikit tertinggal di belakang Exynos 4412 dalam hal kinerja game teoritis, pada kenyataannya, dalam kebanyakan game, kinerja Tegra 3 dalam HTC One X sudah sangat mencukupi.
Satu kelebihan yang dimiliki Tegra 3 adalah dukungan developer aplikasi (game) untuk prosesor yang satu ini. Dukungan atau optimalisasi tersebut, antara lain, memungkinkan Tegra 3 menampilkan efek grafis yang lebih kaya dibandingkan prosesor lainnya.
Seperti apa? Contohnya bisa dilihat dalam screenshot game Dead Trigger di bawah ini.
Dead Trigger, setting grafis "Ultra High"
Dead Trigger, setting grafis "High"
Pada gambar di atas, tampak bahwa setting grafis "Ultra High" menambahkan efek kubangan air yang realistik, lengkap dengan percikan-percikan yang timbul ketika peluru melesat ke dalamnya. Ada pula fitur-fitur grafis lainnya seperti pencahayaan dan visualisasi asap yang lebih bagus. Efek-efek visual ini tidak akan terlihat ketika game dijalankan dengan setting grafis "High".
Nah, setting "Ultra High" dalam Dead Trigger hanya bisa dijalankan pada smartphone dengan SoC Tegra karena game ini memang dirancang untuk prosesor bikinan NVIDIA tersebut. Pada Galaxy S III, Dead Triggermenolak berjalan pada setting yang lebih tinggi dari "High".
Judul-judul game lain pun (yang dioptimalisasi untuk Tegra) banyak yang telah memiliki kapabilitas serupa, contohnya seperti Horn, Beach Buggy Blitz, Shadowgun, Riptide GP, Nova 3, dan Bladeslinger THD yang menjanjikan kualitas grafis sekelas konsol game, kalau dijalankan di perangkat Tegra 3.
Tampilan grafis cantik dari Tegra 3 tentu ada harganya. Semakin bagus gambar game yang ditampilkan, semakin banyak pula beban yang dipikul oleh prosesor dan pemroses grafis smartphone.
Akibatnya, game bisa berjalan terpatah-patah walau tidak semuanya cukup "berat" untuk membuat HTC One X bertekuk lutut.
Salah satu game yang bisa memberikan beban pengolahan grafis tinggi dengan tampilan grafisnya yang berkualitas prima adalah First-Person Shooter Nova 3.
Galaxy S III sendiri bukannya tidak mampu menampilkan efek grafis ciamik. Dalam beberapa kasus, sepertiDead Trigger di atas, game bisa diakali dengan modifikasi file sehingga mau menghasilkan efek-efek visual tambahan, walaupun tidak sedang dijalankan oleh perangkat dengan prosesor Tegra.
Akan tetapi, tetap saja menggunakan perangkat Tegra 3 merupakan cara yang lebih praktis untuk mendapatkan tampilan lebih bagus dari judul-judul game yang memang dioptimalisasi untuk prosesor tersebut.
Nvidia pun menyediakan portal khusus, yaitu Tegrazone, sebagai sarana para pemilik perangkat Tegra untuk memperoleh judul-judul game yang dioptimalisasi untuk perangkatnya.
Kesimpulan
Dalam hal gaming, tidak ada pemenang mutlak di antara Samsung Galaxy S III dan HTC One X. Masing-masing memiliki poin kelebihannya sendiri ketika digunakan untuk keperluan yang satu ini.
Perbedaan utama kedua ponsel dalam hal gaming mungkin lebih terletak pada kinerja lebih tinggi yang ditawarkan Galaxy S III dan grafis lebih cantik yang mampu dihadirkan HTC One X (dalam game yang dioptimalisasi untuk Tegra).
Kecepatan atau kualitas tampilan, mana yang lebih penting? Itu tergantung selera pengguna dan kebutuhan game yang dimainkan. Jawabannya ditentukan oleh seberapa ingin seorang pemakai smartphone melihat grafis yang lebih bagus dalam game dan sejauh apa toleransinya terhadap kelancaran frame rate saat bermain.
Dua ponsel inipun bukan satu-satunya perangkat Android yang bisa dipakai main game. Model-model yang kelasnya berada di bawah mereka pun sanggup menjalankan game sesuai batasan kemampuan hardware masing-masing.
Akan tetapi, sebagai produk andalah dari masing-masing produsen, pengalaman bermain yang dihadirkan Galaxy S III dan One X bisa dibilang termasuk yang paling baik untuk platform smartphone Android saat ini
Dari ringkasan hasil benchmark di atas, Samsung Galaxy S III tampak unggul dari HTC One X.
GPU Mali-400MP pada prosesor Exynos 4412 GPU milik Samsung, menurut benchmark, memiliki kinerja olah grafis yang lebih tinggi dibandingkan ULP Geforce 4+1 core dalam Tegra 3.
Lalu, apakah ini berarti Samsung Galaxy S III adalah smartphone yang lebih unggul dalam menjalankan game? Tidak juga.
Soal Dukungan Judul Game
Biarpun sedikit tertinggal di belakang Exynos 4412 dalam hal kinerja game teoritis, pada kenyataannya, dalam kebanyakan game, kinerja Tegra 3 dalam HTC One X sudah sangat mencukupi.
Satu kelebihan yang dimiliki Tegra 3 adalah dukungan developer aplikasi (game) untuk prosesor yang satu ini. Dukungan atau optimalisasi tersebut, antara lain, memungkinkan Tegra 3 menampilkan efek grafis yang lebih kaya dibandingkan prosesor lainnya.
Seperti apa? Contohnya bisa dilihat dalam screenshot game Dead Trigger di bawah ini.
Dead Trigger, setting grafis "Ultra High"
Dead Trigger, setting grafis "High"
Pada gambar di atas, tampak bahwa setting grafis "Ultra High" menambahkan efek kubangan air yang realistik, lengkap dengan percikan-percikan yang timbul ketika peluru melesat ke dalamnya. Ada pula fitur-fitur grafis lainnya seperti pencahayaan dan visualisasi asap yang lebih bagus. Efek-efek visual ini tidak akan terlihat ketika game dijalankan dengan setting grafis "High".
Nah, setting "Ultra High" dalam Dead Trigger hanya bisa dijalankan pada smartphone dengan SoC Tegra karena game ini memang dirancang untuk prosesor bikinan NVIDIA tersebut. Pada Galaxy S III, Dead Triggermenolak berjalan pada setting yang lebih tinggi dari "High".
Judul-judul game lain pun (yang dioptimalisasi untuk Tegra) banyak yang telah memiliki kapabilitas serupa, contohnya seperti Horn, Beach Buggy Blitz, Shadowgun, Riptide GP, Nova 3, dan Bladeslinger THD yang menjanjikan kualitas grafis sekelas konsol game, kalau dijalankan di perangkat Tegra 3.
Tampilan grafis cantik dari Tegra 3 tentu ada harganya. Semakin bagus gambar game yang ditampilkan, semakin banyak pula beban yang dipikul oleh prosesor dan pemroses grafis smartphone.
Akibatnya, game bisa berjalan terpatah-patah walau tidak semuanya cukup "berat" untuk membuat HTC One X bertekuk lutut.
Salah satu game yang bisa memberikan beban pengolahan grafis tinggi dengan tampilan grafisnya yang berkualitas prima adalah First-Person Shooter Nova 3.
Galaxy S III sendiri bukannya tidak mampu menampilkan efek grafis ciamik. Dalam beberapa kasus, sepertiDead Trigger di atas, game bisa diakali dengan modifikasi file sehingga mau menghasilkan efek-efek visual tambahan, walaupun tidak sedang dijalankan oleh perangkat dengan prosesor Tegra.
Akan tetapi, tetap saja menggunakan perangkat Tegra 3 merupakan cara yang lebih praktis untuk mendapatkan tampilan lebih bagus dari judul-judul game yang memang dioptimalisasi untuk prosesor tersebut.
Nvidia pun menyediakan portal khusus, yaitu Tegrazone, sebagai sarana para pemilik perangkat Tegra untuk memperoleh judul-judul game yang dioptimalisasi untuk perangkatnya.
Kesimpulan
Dalam hal gaming, tidak ada pemenang mutlak di antara Samsung Galaxy S III dan HTC One X. Masing-masing memiliki poin kelebihannya sendiri ketika digunakan untuk keperluan yang satu ini.
Perbedaan utama kedua ponsel dalam hal gaming mungkin lebih terletak pada kinerja lebih tinggi yang ditawarkan Galaxy S III dan grafis lebih cantik yang mampu dihadirkan HTC One X (dalam game yang dioptimalisasi untuk Tegra).
Kecepatan atau kualitas tampilan, mana yang lebih penting? Itu tergantung selera pengguna dan kebutuhan game yang dimainkan. Jawabannya ditentukan oleh seberapa ingin seorang pemakai smartphone melihat grafis yang lebih bagus dalam game dan sejauh apa toleransinya terhadap kelancaran frame rate saat bermain.
Dua ponsel inipun bukan satu-satunya perangkat Android yang bisa dipakai main game. Model-model yang kelasnya berada di bawah mereka pun sanggup menjalankan game sesuai batasan kemampuan hardware masing-masing.
Akan tetapi, sebagai produk andalah dari masing-masing produsen, pengalaman bermain yang dihadirkan Galaxy S III dan One X bisa dibilang termasuk yang paling baik untuk platform smartphone Android saat ini
0 komentar:
Posting Komentar